Artikel tentang pengaruh COVID 19 bagi kegiatan wisata di Indonesia


Assalamu'alaikum selamat datang di blogger saya, kali ini saya ingin membagikan tentang beberapa artikel mengenai pengaruh wabah COVID 19 terhadap kegiatan wisata di Indonesia.

Pemerintah Indonesia sudah berupaya mendongkrak wisata domestik melalui insentif diskon tiket pesawat ke sejumlah tujuan sebagai stimulus.
Wabah yang sudah menyebar ke lebih dari 80 negara itu berdampak besar terhadap perjalanan secara global. Asosiasi Industri Penerbangan Internasional (IATA) pekan ini mengatakan bahwa kerugian industri penerbangan global dapat mencapai US$113 miliar tahun ini akibat Covid-19.
Pemerintah Indonesia memberikan insentif melalui diskon tiket pesawat antara 30% sampai 40% untuk 10 destinasi dalam negeri dari Maret hingga Mei 2020. Adapun 10 destinasi wisata yang dimaksud meliputi Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pinang, dan Tanjung Pandan.
Selain dari pemerintah, maskapai bisa memberikan potongan harga untuk sebagian besar destinasi wisata domestik.

Membangkitkan kembali industri pariwisata setelah wabah virus corona


virus corona

Industri pariwisata adalah industri yang melibatkan manusia sebagai komoditas utamanya. Maka dari itu, maskapai penerbangan, hotel, restoran, dan agen perjalanan yang mengandalkan pemasukan mereka dari turis mengalami krisis akibat penyebaran virus corona.
Asosiasi Industri Penerbangan Internasional (IATA) bahkan sudah mengumumkan bahwa kerugian industri penerbangan akibat virus corona bisa menginjak angka U$113 miliar.
Jika terus dibiarkan, negara bisa mengalami kerugian akibat industri pariwisata yang terus anjlok. Pariwisata internasional yang terus bertumbuh adalah salah satu industri yang paling signifikan menaikkan kondisi ekonomi dunia sejak tahun 1950-an.
Jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan internasional yaitu 1 milyar jiwa pada tahun 2010 dan 1,4 milyar pada tahun 2018. Menurut WHO, angka ini diperkirakan akan terus bertambah. Akan tetapi, semenjak virus corona menyentuh skala global, angka ini menurun.
Melihat keadaan ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama berupaya menggerakan wisata domestik dalam rangka menutup kerugian yang ditimbulkan oleh wisatawan mancanegara.
Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan insentif berupa diskon tiket pesawat mulai dari 30 sampai 40 persen untuk 10 tempat wisata di dalam negeri.
Dari mulai Maret hingga Mei 2020, diskon tersebut berlaku untuk Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pinang, dan Tanjung Pandan. Di samping pemerintah, maskapai juga bisa memberlakukan potongan harga untuk mayoritas destinasi wisata domestik.
Meskipun begitu, pemerintah negara yang terkena dampak dari virus corona harus berupaya untuk memulihkan industry pariwisata setelah wabah ini berangsur menurun. Dengan demikian, wisatawan bisa bepergian lagi dan kondisi ekonomi bisa kembali stabil.

https://www.bobobox.co.id/blog/dampak-virus-corona-pada-pariwisata/

Krisis wisatawan di Bali akibat virus corona

virus corona
Melemahnnya industri pariwisata akibat virus corona juga terjadi di Indonesia. Beberapa destinasi wisata seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok mengalami penurunan pengunjung yang cukup drastis.
Bali adalah salah satu destinasi yang paling terkena dampaknya. Wisatawan mancanegara adalah sumber pemasukan nomor satu dari Pulau Dewata tersebut. Terlebih, wisatawan dari Cina adalah penyumbang terbanyaknya.
Pada bulan Februari 2020, sebanyak 392.824 wisatawan datang ke Bali menurut Kantor Imigrasi Bali dan angka ini turun sebesar 33% sejak bulan Januari akibat virus corona. Jumlah wisatawan Cina ke Bali pun berkurang drastis.
Tahun 2019 lalu, sekitar 2 juta wisatawan Cina mengunjungi Bali sedangkan pada bulan Februari hanya ada sekitar 4 ribu wisatawan. Diperkirakan Bali akan sulit untuk mencapai target melebih 2 juta pengunjung di tahun 2020 ini.
Pantai terlihat sepi dari pengunjung. Hanya ada pengelola usaha yang duduk santai di pesisir. Beberapa kapal pesiar bahkan memutuskan untuk tidak berlabuh di Bali.
Selain itu, jumlah penghuni hotel di Bali turun sampai 70 persen sejak virus corona menyebar dan hal ini berpengaruh terhadap kesejahteraan para karyawan. Meskipun begitu, Pemerintah Provinsi Bali telah memberikan imabuan kepada pengusaha hotel dan travel supaya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Akan tetapi, dampak virus corona pada ekonomi tidak bisa dihindari. Maka dari itu, beberapa karyawan hotel di Bali hanya dibayar setengah gaji. Pemotongan ini diperlukan agar usaha tetap berjalan namun juga menjaga kebutuhan ekonomi para karyawan. Beberapa manajemen hotel juga meminta para perkeja mereka untuk cuti saat sedang sepi.

https://www.bobobox.co.id/blog/dampak-virus-corona-pada-pariwisata/

Akibat virus corona, Pengunjung Mal di Jakarta Kini Hanya 30 Persen
Selasa, 24 Maret 2020 09:27 WIB





Akibat Corona, Pengunjung Mal di Jakarta Kini Hanya 30 Persen
Suasana pusat perbelanjaan di Grand Indonesia, Jakarta, Senin, 23 Maret 2020. Penutupan sebagian pusat perbelanjaan dilakukan agar pekerjanya dapat berdiam di rumah dan mengurangi mobilisasi warga. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.COJakarta - Bisnis pusat perbelanjaan atau mal di DKI Jakarta turut terhantam dampak penyebaran virus Corona. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Ellen Hidayat mengatakan saat ini tingkat keterisian pengunjung mal tinggal 30 persen.

"Adanya larangan social distancing dan work from home (bekerja dari rumah) serta masyarakat juga mulai mengerti penyebaran virus corona yang cepat, maka traffic pengunjung di mal memang turun sampai 70 persen," kata Ellen saat dihubungi Tempo pada Selasa, 24 Maret 2020.

Ellen mengatakan, mal-mal yang paling terdampak penyebaran virus Corona ini umumnya mal dengan pangsa pasar menengah ke atas. Akibat kondisi tersebut, sejumlah mal bahkan telah menutup sementara tenant-tenat-nya.

Ia mencontohkan Mal Central Park yang berlokasi di Jakarta Barat. Ada sekitar lima tenant yang tidak beroperasi untuk sementara. Sesuai dengan yang diumumkan pihak pengelola pusat perbelanjaan di media sosial resmi mereka, tenant yang dimaksud adalah bioskop CGV, Inul Vizta, Rise, Fun World, dan Zen-O. Penutupan dilakukan mulai 23 Maret higga 5 April 2020.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IATA Traffic conference areas

Reservasi tiket pesawat di Galileo